114 Mereka semua dengan sehati bertekun dalam doa bersama dengan para wanita dan Maria, ibu Yesus, serta saudara-saudara-Nya. (Kisah Para Rasul 1-12) 0:09:26. Kisah Para Rasul 1-7 (Kisah Para Rasul 1-7) 0:07:05. ALKITAB VIDEO BERGAMBAR. Kisah 1 (Kisah 1) VIDEO INJIL GLOBAL. Kenaikan Isa (Lukas 24:44-53; Kisah Para Rasul 1:9-11)
Kisah Para Rasul 12:12. Konteks. TB (1974) ©. SABDAweb Kis 12:12. Dan setelah berpikir sebentar, pergilah ia ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut juga Markus. a Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa. b. AYT (2018) Setelah Petrus menyadarinya, ia pergi ke rumah Maria, ibu Yohanes yang juga disebut Markus, di mana banyak orang sedang
Kisah Para Rasul 4:12 Konteks 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga 1 selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan. l "
"di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12}}; Kis 8:1--12:25), dan "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31). Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" .
Pelajaran Penelaahan di Rumah: Kisah Para Rasul 1–5 (Unit 17) Pelajaran 86: Kisah Para Rasul 6–7. Pelajaran 14: Matius 11–12. Pelajaran 15: Matius 13:1–23.
Rasulrasul menanti-nanti 1:12-14 12 Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. 13 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang.
Z3FlrZY. Ayat Alkitab Kisah Para Rasul 112-14Judul Renungan; Mereka Bertekun Berdoa BersamaKisah Para Rasul 112-14 TB Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara misi Allah ada di dalam hati kita, inilah yang harus benar-benar kita lakukan, yaitu bertekun dalam doa. Baik itu doa pribadi, mau pun doa yang dilakukan dalam komunitas, doa-doa yang berpusat pada pekerjaan Allah, pada Injil, pada kasih karunia bagi jiwa Anda dan saya dan bagi jiwa orang-orang yang sedang dilayani. Bahwa tujuan dari persekutuan ini adalah kesatuan hati yang berpusat pada kebesaran dan kemuliaan Allah yang ada di dalam Kristus. Para murid menantikan janji Kristus, menantikan kedatangan penyertaan-Nya untuk kehidupan yang lebih bermakna. Di dalam kuasa dan kebesaran penyertaan Kristus, inilah yang sebaiknya ada pada kita ketika kita telah menyadari bahwa hidup kita di dalam Kristus, telah menjadi hamba dengan Anda dan saya hari ini, kita telah dibebaskan dari hukuman dosa, kita bukan lagi hamba dosa, kita bukan lagi budak dari dosa. Kita adalah hamba Kristus yang menaruh harapan kita pada kasih Kristus, kita percaya pada perintah Kristus, kita terus hidup dan rindu untuk berjalan di dalam kehendak Yesus. Kita mematikan dosa yang ada di dalam diri untuk melakukan apa yang Kristus inginkan. Semua yang baik, benar dan memberikan harapan baru dalam kehidupan ini, merupakan kasih karunia yang melimpah-limpah berasal dari Tuhan saja. Bersama-sama orang-orang sehati, untuk berdoa, untuk membawa setiap pergumulan di hadapan Allah, ini adalah doa penyerahan diri kepada Dia. Bahwa Allah berkuasa untuk menyertai kita di dalam visi-Nya yang bersifat dan bernilai kekal. Yesus sendiri berjanji bahwa kepada-Nya telah diberikan kuasa, kuasa penyertaan Allah hanya kita dapatkan melalui Roh Kudus yang ada di dalam kita, ketika Anda dan saya percaya kepada Kristus di dalam kita Roh Kudus berdiam Kudus yang menginsapkan kita dari dosa, Roh Kudus yang membuat kita bertobat, Roh Kudus yang membawa kita untuk selalu percaya kepada Yesus. Roh Kudus, merupakan Pribadi Allah yang lemah lembut, yang selalu menyertai kita, Dialah yang Yesus janjikan tentang damai sejahtera yang akan diperoleh ketika hidup kita tertuju pada Allah untuk mengenal Dia dan melayani Dia. Di dalam persekutuan yang saling mengasihi satu sama hati inilah yang membawa kita untuk dapat bersama-sama berdoa, bagi kemajuan Injil. Bahwa melalui kita, melalui para utusan, melalui setiap orang yang Allah karuniakan sebagai bagian dari tubuh Kristus, kita dapat bersama-sama melayani. Pelayanan yang bukan lagi tentang saya, melainkan tentang Kristus, tentang kasih-Nya, tentang salib-Nya tentang menantikan kuasa-Nya Kristus pertama-tama mengubahkan Anda dan saya, untuk memiliki watak yang baru, untuk tidak lagi hidup berdasarkan perasaan. Malainkan berdasarkan firman Tuhan, berdasarkan Injil kasih karunia Allah. Ketika Anda dan saya diubahkan seperti para murid, kita melakukan pelayanan dengan benar, kita menyadari setiap pelayanan yang diberikan, diawali dengan doa. Ketika kita berdoa kita sadar bahwa pekerjaan pemberitaan Injil bukan lagi tentang kita, melainkan tentang Yesus, tentang Dia yang harus diberitakan dan tentang yang telah disalibkan, menerima dosa dan kutuk hukuman dosa kita, Yesus yang telah hidup sebagai seseorang yang sempurna benar. dijadikan terkutuk, dijadikan dosa, agar kita yang binasa diselamatkan. Ketika kita percaya, ketika kita menjadi murid Yesus, belajar kepada Yesus, bersekutu dengan Yesus, terus hidup merindukan Dia di dalam keseharian kita. Yesus inilah yang menyatukan kita dengan sesama kita, hubungan dipulihkan sehingga bersatu hati berdoa. Untuk kemajuan pemberitaan melalui renungan ini, Anda dapat melihat dan merenungkan bagaimana Injil masuk ke dalam setiap cara berpikir seseorang. Ia melihat Yesus yang disalibkan, Yesus yang bangkit dan Yesus yang memberikan mandat. Untuk dikerjakan, bahwa pekerjaan itu bukan semata-mata kita yang kerjakan. Dia menyertai kita sampai akhir zaman. Jadi datanglah pada Kristus, hiduplah seperti yang Dia kehendaki, teruslah bertekun dalam firman dan doa-doa baik itu doa pribadi dan pasa-pasal berikutnya Lukas menuliskan bagaimana Injil tersebar, jadi teruslah bersama saya merenungkan Kisah Para Rasul. Di dalam blog ini. Segala pujian hanya bagi Allah saja. Amin.
Orang yang menanti-nantikan Tuhan seperti burung rajawali. Rajawali selalu memiliki kekuatan baru, tidak menjadi lesu dan lelah. Orang yang menanti janji Tuhan akan memiliki semangat, kemampuan dan kekuatan yang selalu baru. Masa menanti janji Tuhan adalah masa aktif, masa berbuat, masa bertindak, masa berdoa dan saling melayani seperti yang dilakukan oleh Para Rasul sesudah Yesus Naik ke sorga. Pada ayat 12 pembacaan kita, disebutkan bahwa sesudah Yesus naik ke sorga kemudian Rasul – rasul kembali ke Yerusalem. Kata “kembali” Yunani hupostrepho bukan hanya bermakna pulang ke Yerusalem. Tetapi kata ini mengandung arti bahwa Rasul – rasul kembali berbalik dari sikap terpaku, terpana menatap ke langit band, ayat 11 kata melihat, - Yunani “atenizo” = melihat secara lama dan tetap tanpa melakukan sesuatu; kepada sebuah kesadaran, semangat dan sikap baru. Ketika mereka berbalik, mereka mengalami perubahan sikap dari “terpana” pada yang Ilahi menjadi “sadar” pada realitas dunia yang harus mereka hadapi. Kembalinya para Rasul ke Yerusalem menjadi sebuah titik perubahan yang sangat penting. Para murid mengalami proses perubahan. Saat kematian Yesus, mereka putus asa, takut dan tercerai berai. Ketika kenaikan Yesus ke Sorga, mereka terpaku menatap ke langit. Maka kembalinya mereka ke Yerusalem, mereka sehati bertekun dalam doa. Kata bertekun Yunani “proskatereo” artinya rajin, bersungguh – sungguh, menghabiskan banyak waktu. Jadi mereka saling melayani, saling mendoakan, saling menasihati, saling menguatkan dan kesehatian mereka semakin kuat. Mereka menunggu bukan dengan berdiam diri atau mengurung diri tetapi dengan bertekun dalam doa. Persekutuan terwujud dalam doa bersama. Murid beroleh kekuatan baru dalam persekutuan yang bertekun dan berdoa. Beberapa pelajaran bagi kita selaku orang percaya di masa kini adalah 1. Gereja Tuhan mesti sehati. Kita harus jujur mengakui bahwa kesehatian telah semakin luntur dan pudar dalam Keluarga Kristen juga dalam Gereja. Banyak rumah tangga Kristen yang hancur karena suami isteri tidak lagi sehati. Gereja – gereja bermunculan karena ada perpecahan. Kita duduk bersama, kita melayani bersama tapi tidak sehati. Firman Tuhan memberi pelajaran bagi kita, bahwa dalam banyak hal kita memang berbeda, keinginan kita berbeda, pendapat kita berbeda tetapi Kristus menghendaki kita menjadi satu. Kita bersekutu bersama adalah untuk mencari dan mendapatkan kekuatan dari Tuhan bukan sebaliknya menjadikan Gereja sebagai tempat menunjukkan power kita. Kecenderungan untuk menonjolkan diri inilah yang menjadi racun dalam gereja sehingga gereja tidak sehati. 2. Gereja Tuhan mesti tekun berdoa. Bertekun dalam doa adalah respons iman sebagai wujud ketaatan kita pada Kristus. Doa adalah nafas kehidupan. Bertekun dalam doa harus menjadi gaya hidup orang beriman. Sesudah para murid menerima Roh Kudus, ketekunan dalam doa menjadi gaya hidup mereka. Gereja mesti bertekun dalam doa. Bertekun dalam doa berarti memberi tempat terpenting bagi doa dalam hidup pribadi, keluarga dan kehidupan berjemaat. Tetap berdoa dan beriman dalam keadaan apapun yang dialami. Bukan hanya berdoa tetapi juga bekerja dengan tekun dan setia. Binatang tercepat di bumi ini menurut para ilmuwan adalah macan tutul Afrika. Kecepatannya berlari mencapai tujuh puluh mil perjam. Namun ada satu kelemahan pada binatang ini, dia memiliki jantung yang kecil sehingga ia cepat lelah. Jadi jika ia tidak cepat menangkap mangsanya, ia tidak dapat bertahan. Ada banyak orang Kristen memiliki hati seperti macan tutul Afrika ini dalam soal berdoa. Berdoa dengan meledak – ledak tetapi tidak bertekun, tidak bersabar menanti janji Tuhan. Tuhan tidak mengharapkan umat-Nya memiliki hati macan tutul, namun Tuhan mengharapkan kita memiliki hati burung rajawali, Doa adalah kekuatan bagi Gereja. Gereja pada masa kini tidak beda jauh dengan persekutuan jemaat mula - mula ini. Gereja adalah kelompok minoritas. Di beberapa tempat, gereja mengalami ancaman dan penganiayaan. Namun kunci kekuatan bahkan kemenangan Gereja terletak pada sikap yang bersandar penuh kepada Allah. Kekuatan Gereja di dalam Allah bersumber dari doa. Oleh karena itu, dalam masa-masa menjelang peringatan Pentakosta marilah kita meneladani para murid Yesus dengan bertekun dan bersekutu dalam doa. 3. Gereja aktif untuk bersaksi, bersekutu dan melayani. Gereja sedang menantikan Kristus yang akan datang kembali pada kali yang kedua. Gereja harus semakin aktif, semakin giat bersekutu, bersaksi dan melayani. Menanti memang bukan pekerjaan enak, malah kadang menyebalkan. Menunggu adalah pekerjaan yang membosankan. Dalam masa penantian, para murid tidak menanti dengan bertopang dagu. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama. Dalam masa penantian kedatangan Kristus kembali kita harus tetap memiliki semangat dan kekuatan yang tidak boleh habis atau pudar. Seperti sifat burung rajawali yang suka hidup berkelompok, maka kita akan tetap kuat, tidak letih, lesu kalau kita hidup dalam persekutuan bersama. Kalau rajawali tetap berjuang walau angin kencang, maka orang yang menantikan Tuhan pun akan tetap maju berjuang walau angin badai persoalan menerpa. Kalau rajawali mampu terbang tinggi untuk melihat sasaran yang lebih luas, maka orang yang menantikan Tuhan akan selalu memiliki cakrawala pandang dan daya pikir yang luas. “Orang yang menantikan Tuhan seumpama Rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya, mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Yes 4031. Tuhan memberkati. _WarOpen, 0206’19_
1 1Teofilus yang budiman,Di dalam bukuku yang pertama sudah kuterangkan semuanya yang dilakukan dan diajarkan oleh Yesus sejak Ia mulai pekerjaan-Nya, Luk. 11-4 2sampai pada hari Ia diangkat ke surga. Sebelum Ia naik ke surga, dengan kuasa Roh Allah Ia memberi petunjuk-petunjuk kepada rasul-rasul-Nya yang terpilih. 3Sesudah Ia mati, selama empat puluh hari Ia sering menunjukkan dengan cara yang nyata sekali kepada rasul-rasul itu bahwa Ia sungguh-sungguh hidup. Mereka melihat Dia, dan Ia berbicara dengan mereka mengenai bagaimana Allah memerintah sebagai Raja. 4Dan pada waktu Ia berkumpul bersama mereka,14 pada waktu Ia berkumpul bersama mereka ketika mereka berkumpul; atau ketika Ia makan bersama mereka. Ia memberi perintah ini kepada mereka, “Jangan pergi dari Yerusalem. Tunggu di situ sampai Bapa memberikan apa yang sudah dijanjikan-Nya, yaitu yang sudah Kuberitahukan kepadamu dahulu. Luk. 2449 5Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi beberapa hari lagi kalian akan dibaptis dengan Roh Allah.” Mat. 311; Mrk. 18; Luk. 316; Yoh. 133Yesus diangkat ke surga 6Ketika rasul-rasul itu berkumpul bersama-sama dengan Yesus, mereka bertanya kepada-Nya, “Tuhan, apakah sekarang Tuhan mau mendirikan kembali Pemerintahan bangsa Israel?” 7Yesus menjawab, “Bapa-Ku sendiri yang menentukan hari dan waktunya. Itu tidak perlu kalian ketahui, sebab itu hak Bapa. 8Tetapi kalian akan mendapat kuasa, kalau Roh Allah sudah datang kepadamu. Dan kalian akan menjadi saksi-saksi untuk-Ku di Yerusalem, di seluruh Yudea, di Samaria, dan sampai ke ujung bumi.” Mat. 2819; Mrk. 1615; Luk. 2447-48 9Sesudah Yesus berkata begitu, Ia diangkat ke surga di depan mata mereka, dan awan menutupi Dia dari pandangan mereka. Mrk. 1619; Luk. 2450-51 10Sementara mereka masih memandang ke langit, sewaktu Yesus terangkat, tiba-tiba dua orang berpakaian putih berdiri di sebelah mereka. 11“Hai, orang-orang Galilea,” kata kedua orang itu, “mengapa kalian berdiri saja di situ memandang ke langit? Yesus, yang kalian lihat terangkat ke surga itu di hadapan kalian, akan kembali lagi dengan cara itu juga seperti yang kalian lihat tadi.”Pengganti Yudas 12Kemudian rasul-rasul itu kembali ke Yerusalem dari Bukit Zaitun. Bukit itu terletak kira-kira satu kilometer jauhnya dari Yerusalem. 13Di Yerusalem mereka pergi ke rumah tempat mereka menumpang, lalu naik ke kamar yang di atas. Rasul-rasul itu, yaitu Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus anak Alfeus, Simon Patriot dan Yudas anak Yakobus; Mat. 102-4; Mrk. 316-19; Luk. 614-16 14semuanya selalu dengan sehati berkumpul untuk berdoa. Mereka berdoa bersama wanita-wanita termasuk Maria ibu Yesus, dan bersama saudara-saudara Yesus. 15Pada suatu hari, ketika mereka sedang berkumpul - ada kira-kira seratus dua puluh orang yang hadir - Petrus berdiri untuk berbicara. Ia berkata, 16“Saudara-saudara! Apa yang tertulis di dalam Alkitab, itu harus terjadi. Dahulu melalui Daud, Roh Allah sudah bernubuat tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. 17Yudas adalah salah seorang dari kita, dan ia sudah dipilih juga untuk ikut bekerja bersama-sama dengan kita.” 18Yudas ini sudah mendapat tanah kuburannya dari upah pengkhianatannya yang jahat. Ia jatuh dan mati dengan perutnya terbelah sampai isi perutnya keluar semuanya. Mat. 273-8 19Semua orang yang tinggal di Yerusalem tahu tentang hal itu. Itu sebabnya dalam bahasa mereka, mereka menamakan tanah itu Akeldama, yang berarti Tanah Darah’. 20“Karena di dalam buku Mazmur ada tertulis begini,Biarlah tempat tinggalnya menjadi sunyi;jangan seorang pun tinggal di dalamnya.’Ada tertulis begini juga,Biarlah kedudukannya diambil orang lain.’ Mzm. 6926, 1098 21-22Sebab itu, harus ada seseorang yang ikut dengan kita menjadi saksi bahwa Tuhan Yesus sudah hidup kembali dari kematian. Orang itu haruslah salah seorang dari antara orang-orang yang selalu bersama-sama dengan kita pada waktu kita mengikuti Tuhan Yesus ke mana-mana, sejak Yohanes mulai membaptis121-22 sejak Yohanes mulai membaptis atau sejak Yohanes membaptis Dia. sampai pada waktu Yesus diangkat ke surga dari tengah-tengah kita.” Mat. 316; Mrk. 19, 1619; Luk. 321, 2451 23Maka orang-orang yang hadir di situ menyarankan dua orang, yaitu Yusuf yang disebut juga Barsabas ia disebut Yustus juga, dan Matias. 24-25Lalu mereka berdoa. Mereka berkata, “Tuhan, Engkau tahu hati semua orang. Yudas sudah jatuh dari jabatannya sebagai rasul dan sudah mati. Jadi tunjukkanlah kepada kami, siapa dari kedua orang ini yang Tuhan pilih untuk diberi tugas itu menggantikan Yudas.” 26Sesudah itu kedua nama itu diundi, lalu undian jatuh pada Matias. Jadi ia diangkat menjadi rasul untuk turut bersama-sama dengan kesebelas rasul yang lainnya. Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini © Indonesian Bible Society, Selebihnya Tentang Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini
kisah para rasul 1 12 14