Screenshotrombongan jama'ah haji dibimbing para ustadz, Farid Ahmad Okbah, Yazid Jawas, Endi Astiwara dan Maududi Abdullah. Gambar 70. Screenshot Maududi Abdullah (da'i resmi rodja) pembimbing Munatour asal Pekanbaru *Faedah penting: ini adalah bukti nyata bahwa Wahabi (Saudi) bukanlah ISIS/al-Qaedah dan ISIS/al-Qaedah bukanlah Wahabi Sedekahmakanan buka puasa dan sahur untuk penghafal Al Quran--- (Pusat Kajian Islam). Bedah UstadzFarid Okbah Wahabi? Mei 18, 2022 Seperti kita ketahui bahwa ustadz farid okbah adalah tokoh intelektual dan penggagas muimi organisasi yang membajak nama mui dalam upaya kampanye dan . Setelah kasus penangkapannya viral, langsung beredar luas di media sosial adanya video ustaz farid okbah yang melakukan ceramah untuk . 5 SEKEDAR CATATAN DARI KAMI: kalian akan mengatakan bahwa Muktamar Internasional itu adalah buatan "wahabi", konspirasi "wahabi", dan dihadiri oleh tiga Ulama "Wahabi" perwakilan dari Indonesia (Ustad Farid Ahmad Okbah,Lc.MA. Ustad Dr.Zein An-Najah, dan Ustad Harman Tajang,Lc.M.Hi). TUvgz. Ustaz Farid Okbah. Foto Youtube/SalingSapa TVDensus 88 Antiteror menangkap Ustaz Farid Okbah di kediamannya di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Selasa 15/11. Ia dan beberapa orang lainnya di tempat terpisah juga ditangkap terkait dugaan Farid Okbah selama ini dikenal sebagai Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia PDRI. Berdasarkan informasi yang diterima dari Tim Pengacara Muslim TPM, Ustaz Farid ditangkap Densus 88 usai Salat Subuh pagi ini, sebelum ia berangkat ke Cirebon dan Yogyakarta untuk menghadiri acara partai dan Farid Akhmad Okbah, merupakan salah satu tokoh Islam yang mendirikan Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia MIUMI. Selain aktif di MIUMI, pria kelahiran Bangil, 5 Mei 1963 ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Yayasan Alislam. Yayasan ini didirikan bermula dari pengelolaan dakwah di internet melalui situs yang pertama kali muncul di akhir tahun Farid Okbah. Foto Instagram/faridokbah_officialDi tahun 2005, Yayasan Alislam membangun sebuah Islamic Center di daerah Jati Melati, Pondok Melati, Bekasi. Tujuannya adalah untuk membangun kader-kader dakwah yang memiliki akidah yang lurus dan pemahaman agama yang memadai. Kader-kader dakwah itu digembleng dalam sebuah kegiatan, yaitu Pesantren Tinggi Al-Islam. Kegiatan inilah yang sekarang kemudian menjadi kegiatan utama Yayasan Farid yang pernah menjabat Ketua Dewan Syuro Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia itu juga dikenal sebagai ulama anti-Syiah. Ia kerap memberi seminar dan postingan di media sosial untuk menyebarkan keyakinannya tersebut. Ustaz Farid Okbah juga dikenal sebagai penulis buku yang produktif. Dari tangannya, lahir sejumlah buku. Antara lain 'Ahlussunnah waljamaah dan dilema Syi'ah di Indonesia fakta & data perkembangan Syiah di Indonesia', lalu ada buku 'Mempersiapkan Kekuatan Umat Islam'.Tak hanya itu saja, ada juga buku 'Menemukan Kehidupan yang Hilang', ada juga buku 'Hidup Hanya Sekali Jangan Salah Jalan'. Dan beberapa buku Farid memang selain pendakwah yang aktif, juga menjadi penulis buku dan kajian ke-Islaman. Karyanya tersebar dan dibaca banyak AntikekerasanPenangkapan Ustaz Farid juga menimbulkan pertanyaan dari Anwar Abbas. Pria yang kini juga menjabat sebagai Wakil Ketua MUI itu menilai Farid merupakan sosok yang dikenal itu, dia mempertanyakan Densus 88 dalam penangkapan Farid. Bila Densus 88 yang bergerak sudah pasti berkaitan dengan terorisme."Pertanyaan saya tindakan apa yang telah dilakukan oleh Farid Okbah yang terkait dengan terorisme sebab sepanjang pengetahuan saya yang bersangkutan adalah seorang ulama yang anti-dengan tindak kekerasan tapi kok dia ditangkap oleh Densus 88?" kata Anwar Abbas dalam keterangannya, Selasa 16/11."Kita meminta Densus 88 agar bisa menjelaskan hal ini sejelas-jelasnya kepada publik. Sebab kita juga berkepentingan dengan menjaga nama baik Presiden," tambah Farid Okbah. Foto Instagram/faridokbah_official Ustaz Farid pernah memposting foto bersama antara Presiden Suriah Bashar al-Assad, Grand Mufti Suriah Syeikh Ahmad Hassoun, dan para pendeta Kristen bawah postingan tersebut ia menulis; 'KATANYA PALING MEMUSUHI YAHUDI. Kok begitu akrab sekali dlm foto bersama. Gemana menurut anda kaum muslimin…?? Apa seperti ini yang namanya bermusuhan…??”Postingan Farid juga mendapat kritikan dari pengguna medsos, karena bila diperhatikan secara saksama, para pemuka agama tersebut mengenakan kalung salib yang menandakan bahwa mereka adalah tokoh agama Kristen, bukan postingan Facebook Ustaz Farid Ahmad Okbah. Foto Dok. IstimewaHingga kini Mabes Polri masih melakukan pemeriksaan ke Ustaz Farid. Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan pihaknya akan memberikan penjelasan setelah datanya lengkap."Dugaan teroris itu tentunya dari hasil pemeriksaan dan pengembangan yang ditangkap. Nanti apabila sudah ada data lengkapnya akan kita sampaikan ke teman-teman media. Tolong bersabar. Kita sedang lakukan pemeriksaan terhadap kasus tersebut," jelas Dedi. - Densus 88 Antiteror menangkap dikabarkan telah menangkap Ustadz Farid Okbah di Bekasi, pada Selasa 16/11/2021. Tak hanya Ustadz Farid Okbah saja, Densus 88 juga menangkap dua orang lainnya. Dua orang tersebut yakni Ahmad Zain An-Najah yang diduga merupakan anggota komisi fatwa Majelis Ulama Indonesia MUI dan seorang Ustaz bernama Anung Al-Hamat. Kabar penangkapan oleh Densus 88 tersebut dibenarkan oleh Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan. Baca juga Profil Ustaz Farid Okbah yang Ditangkap Densus 88, Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia "Ya, benar," kata Ramadhan dilansir 16/11/2021. Namun Ramadhan masih enggan menjelaskanterkait detail penangkapan tersebut. Saat ini, Ramadhan masih menunggu informasi langsung dari tim Densis 88 Antiteror Polri. Lantas siapakah sebenarnya Ustadz Farid Okbah ini? Berikut sosok Ustadz Farid Okbah, yang telah dirangkum dari berbagai sumber. Baca juga Selain Farid Okbah, Ada 2 Orang Lagi yang Ikut Ditangkap Densus 88, Siapa Saja Mereka? Sosok Ustadz Farid Okbah Dilansir Tribun Timur, Ustadz Farid Okbah merupakan Ketua Umum Partai Da'wah Rakyat Indonesia PDRI. Selain itu, pria yang lahir di Bangil, 5 Mei 1963 ini juga salah satu tokoh Islam pendiri organisasi Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia MIUMI. Tak hanya itu saja, Ustadz Farid Okbah juga aktif menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Yayasan Alislam. Diketahui Yayasan Alislam berawal dari kegiatan pengelolaan dakwah secara daring melalui situs Baca juga Polri Benarkan Densus Tangkap Ustaz Farid Okbah Hingga Anggota MUI Ahmad Zain An-Najah di Bekasi 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID RIbklvyUQ6UOEew5dNAzEP7XbeS6F8SWS0KiVx9zG50MU9COqQcjJw== - Kepolisian Negara Republik Indonesia Polri membenarkan Densus tangkap Ustaz Farid Okbah hingga Anggota MUI Ahmad Zain An-Najah di Bekasi. Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri dikabarkan menangkap seorang ustaz bernama Ahmad Farid Okbah pada Selasa 16/11/2021 pagi. Kabar penangkapan Ustaz Farid Okbah dibenarkan Tim Pengacara Muslim TPM seperti dilansir sejumlah media. Ustaz Farid Okbah dijemput Densus 88 selepas melaksanakan Salat Subuh. • Kecelakaan Maut Tadi Pukul WIB, Seorang Pemotor Tewas Usai Tabrak Becak Motor PPSU yang Parkir Ustadz Farid Okbah ditangkap Densus 88. Foto tangkapan layar YouTube Ustadz Farid Okbah. Kepolisian RI membenarkan tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap seorang ustaz bernama Ahmad Farid Okbah di daerah Bekasi, Jawa Barat pada Selasa 16/11/2021 pagi. Selain Ustaz Farid, penyidik Densus 88 juga menangkap dua orang lainnya di Bekasi. Mereka adalah Ahmad Zain An-Najah yang diduga merupakan anggota komisi fatwa Majelis Ulama Indonesia MUI dan seorang Ustaz bernama Anung Al-Hamat. Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan membenarkan informasi tersebut. Ketiganya ditangkap oleh tim Densus 88 pada Selasa pagi tadi. "Ya, benar," kata Ramadhan kepada wartawan, Selasa 16/11/2021. Namun demikian, Ramadhan tak menjelaskan lebih lanjut terkait kronologis penangkapan ketiganya. Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu informasi tim Densus 88 Antiteror Polri. Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengaku belum mengetahui informasi penangkapan terduga teroris oleh tim Densus 88 Antiteror Polri. Namun biasanya, penangkapan terduga teroris berdasarkan pengembangan dari penyidik Densus 88. JAKARTA KopiPagi Pendiri Negara Islam Indonesia NII Crisis Center, Ken Setiawan mewanti-wanti tentang bahaya paham salafi wahabi yang kini melekat pada kelompok Polri Cinta Sunnah. Sebab, pemikiran salafi wahabi Ustad Farid Okbah yang ditangkap Densus 88 Antiteror, diadopsi kelompok Polri Cinta Sunnah. Pendiri NII Crisis Center,Ken Setiawan Menurut Ken, Kelompok Polri Cinta Sunnah adalah organisasi non resmi Polri, secara hukum mereka ilegal dan secara akidah mereka penganut salafi wahabi, dan mereka bukan ahlus Sunah waljamaah walaupun yang mereka teriakan adalah Cinta Sunnah. Jumlah mereka di medsos sudah mencapai ratusan ribu pengikut. Otak kaum salafi wahabi itu made in Arab, walaupun raga-nya made in Indonesia, mereka melihat sesuatu hanya dengan kacamata kuda dan hitam putih saja, lupa mengkontekskan dalil agama dalam konteks kekinian, akhirnya kaku dalam bergaul di masyarakat. Kelihatan mereka itu kuat dalam beragama, tapi minus ahlak kepada masyarakat dan kepada Negara. Mereka juga mudah mem-bidah-kan, mensyirikan bahkan mengkafirkan orang lain yang berbeda. Kelompok salafi wahabi saat ini di Indonesia memang belum angkat senjata, mereka pintar bersiasat agar tidak kelihatan aslinya, mereka saat ini hanya fokus pada ritual ibadah dan bagaimana membenci kearifan lokal serta tradisi nusantara yang dianggap bidah dan syirik oleh mereka. Perlu dikatahui bahwa semua teroris di Indonesia itu berpaham dan berlatar belakang NII dan salafi wahabi. Walaupun salafi wahabi tidak memproduksi teroris, itu karena kacamata kuda dalam beragama yang menghantarkan mereka kehilangan ke Indonesian. Bila aparat saja sudah terkontaminasi oleh paham berbahaya salafi wahabi, dan bahkan bukan hanya Polri saja, tapi juga TNI sudah banyak yang terpapar oleh “Virus Mengatasnamakan Cinta Sunnah” ini. Lalu, kepada siapa masyarakat akan mengadu bila pemerintah dan Kapolri selaku pimpinan tertinggi kepolisian juga diam seribu bahasa terhadap fenomena yang membahayakan ini ? Apakah menunggu mereka melakukan tindakan teroris dulu lalu akan ditindak seperti Ust Farid Okbah ? Kalau begitu kapan fenomena teroris ini akan berakhir bila akar permasalahan radikalisme di Indonesia ini dibiarkan ? Cenderung malah seperti diternak, ada yang pelihara, kasih makan dan memanfaatkan. Ibarat buah yang dipetik dari pohon, tapi akarnya tidak dicabut, maka pohon itu akan berbuah setiap musim. Terorisme pun begitu, tidak akan pernah berakhir. Demikian ungkap Ken Setiawan. Ketum Partai Dakwah Ditangkap Densus 88 Seperti ramai diberitakan, Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia PDRI Ustaz Farid Ahmad Okbah FAO ditangkap Densus 88 Antiteror di Kota Bekasi. FAO ditangkap bersama Ahmad Zain An Najah AZN yang juga anggota Komisi Fatwa MUI. Kabar ditangkapnya Ustaz FAO ini beredar luas di media sosial medsos dan grup WhatsApp dan sempat bikin geger warganet. Ust FAO Ketum PDRI. Ist. Salah satu anggota Tim Pembela Muslim TPM Achmad Michdan membenarkan adanya penangkapan ini. Dia menyebut ada tiga orang yang diamankan, dua di antaranya Ustaz FAO dan Ustaz AZN. “Betul infonya gitu, turut diamankan, beliau diduga pendakwah juga. Jadi tiga orang diamankan yang saya sempat dengar namanya Farid Ahmad Okbah, dan yang tadi namanya disebut Ustaz Ahmad Zain An Najah iya, satu lagi saya nggak ingat namanya,” kata Achmad, Selasa 16/11/2021. Sementara itu, pihak Polri membenarkan penangkapan atas orang tersebut. Selain FAO, AZN dan satu orang juga turut ditangkap. “Ya, benar. Keduanya,” ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat dimintai konfirmasi, Selasa 16/11/2021. Ramadhan mengatakan keduanya ditangkap kemarin. AZN tercatat sebagai anggota Komisi Fatwa MUI Pusat. Nama tersebut tercatat di nomor 24. Ketiganya saat ini berstatus tersangka tindak pidana terorisme. Ketiganya ditangkap di Bekasi, Jawa Barat. Mereka, lanjut Ramadhan, ditangkap tadi subuh. Waktu penangkapan AZN, Selasa 16 November pukul WIB. Tempat di Perumahan Pondok Melati. Kedua, inisial AA, ditangkap di hari Selasa tanggal 16 November, pukul kira-kira WIB di Jalan Raya Legok, Jati Melati, Kota Bekasi. Kemudian, FAO Farid Ahmad Okbah, red ditangkap sama di Kelurahan Jati Melati, Kecamatan Pondok Melati. Peran tersangka, masih kata Ahmad Ramadhan, AZN diduga berperan sebagai Dewan Syuro kelompok teroris Jamaah Islamiyah JI. AZN juga diduga merupakan Ketua Dewan Syariah Lembaga Amal Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf LAZ BM ABA. “Yang bersangkutan keterlibatannya adalah sebagai Dewan Syuro JI. Kemudian selain itu, yang bersangkutan juga Ketua Dewan Syariah Lembaga Amal Zakat BM ABA,” ujar Ramadhan saat ditemui di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Selasa 16/11/2021. Ramadhan menyebut FAO diduga terlibat sebagai tim sepuh atau Dewan Syuro JI. FAO diduga menduduki jabatan di yayasan amal milik JI, LAZ BM ABA. Kemudian, FAO keterlibatan sepuh atau Dewan Syuro JI. Lalu anggota Dewan Syariah BM ABA, kemudian tahun 2018, dia ikut memberikan uang tunai Rp 10 juta untuk Perisai Nusantara Esa. Selain itu, FAO ikut memberikan solusi kepada saudara Arif Siswanto yang telah ditangkap terkait dengan pengamanan anggota JI pasca penangkapan saudara Parawijayanto dengan membuat wadah baru. Adapun partai yang dibentuk oleh FAO adalah Partai Dakwah Rakyat Indonesia atau PDRI. Sementara AA, diduga terlibat sebagai anggota Pengawas Perisai Nusantara Esa pada 2017. Kemudian pengurus sebagai pengawas kelompok JI. *Kop.

ustadz farid okbah wahabi